Sabtu, 07 April 2018

Seruit

April 07, 2018 0
Resep Cara Membuat Seruit Khas Lampung

Seruit adalah makanan khas Lampung yang terbuat dari sebuah sambal yang bahan dasarnya adalah terasi atau tempoyak. Biasanya masyarakat Lampung mencampurkan seruit dengan ikan, dan dimakan bersama-sama. Berikut adalah cara membuat seruit.
Bahan-bahan :
  • 500 gram ikan tongkol (bisa diganti ikan apa saja sesuai selera maing-masing)
  • 1 sendok makan air jeruk nipis
  • 1 sendok teh gar
  • 2 siung bawang putih (lalu dihaluskan)
  • 150 gram mangga kweni atau kueni (lalu dipotong tipis memanjang)
  • 1 buah tomat (lalu potong tipis memanjang)
  • 50 ml air panas
  •  6 butir bawang merah (lalu dihaluskan)
  • 1/2 sendok teh terasi (lalu dogoreng)
  • 4 buah cabai merah (lalu dihaluskan)
  • 1 sendok teh garam (lalu dihaluskan)
  • 1 sendok teh gula pasir
Cara membuatnya :
  1. Lumuri ikan tongkol menggunakan air jeruk nipis, garam, dan bawang putih yang sudah dihaluskan, lalu biarkan selama kurang lebih 20 menit. Selanjutnya bakar ikan tongkol hingga matang, lalu angkat dan suwir-suwir ikan tongkol tersebut.
  2. Campurkan potongan mangga kweni atau kueni, tomat, dan suwiran ikan tonggol bakar, lalu aduk hingga merata. Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan bersama dengan air panar. Selanjutnya siramkan campuran air dan bumbu ke dalam suwiran ikan tongol, aduk hingga merata dan seruit siap disajikan,

Sumber :  http://www.menuinternasional.com/2016/03/resep-seruit-khas-lampung.html

Tarian

April 07, 2018 0
Tarian dari lampung ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya dari Provinsi Lampung.Banyak sekali tari tradisional dari Lampung sendiri. Beberapa contoh tari tradisional dari Lampung :

Tari Caget adalah tarian yang biasanya digunakan untuk acara perkawinan. Biasanya yang tarian ini dimainkan oleh gadis-gadis yang dilengkapkan dengan tatabusana adat Lampung. Tarian ini mengunakan. Tarian ini dibagi lagi ke beberapa tarian caget, yaitu caget nyamuk temui, caget bakha, caget penganggik, caget pilangan, dan caget agung. Dari seluruh macam-macam tari caget namun tarian ini memiliki gerekan relatif sama, yaitu gerakan sembah (sebagai pengungkap rasa hormat), gerakan knuimelayang (lambang keagungan), gerakan igel (lambang keperkasaan), gerakan nyetir (keteguhan dan kesucian), gerakan rebah pohon (lambang kelembutan hati), gerakan jajak atau pincak (lambang kesiagaan dalam menghadapi marabahaya), serta gerakan knuitabang (lambang rasa percaya diri).
Berikut adalah video mengenai tari caget :


 
Tarian Melinting merupakan sebuah tarian berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Tarian ini menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Lampung. 
Tarian melinting adalah salah satu tari adat tradisional masyarakat Lampung Timur. Nama tarian ini diambil dari nama penciptanya yaitu Ratu Malinting atau Pangeran Panembahan Mas yang memerintah sekitar abad ke-16 M. Tata cara tarian ini banyak dipengaruhi unsur-unsur Islam. Pada awalnya, tarian ini tergolong sakral yang hanya boleh dipentaskan di lingkungan istana yakni pada acara ritual kehidupan keluarga istana atau biasa disebut Gawi Adat Keagungan Keratuan Melinting. Para penarinya pun hanya boleh diperagakan oleh putra-putri Ratu Melinting di Rumah sesat atau Balai Adat.
Berikut adalah video mengenai tarian melinting :



Tarian Kiamat, dalam sejarah ini digunakan untuk penutup rangkaian seremoni adat oleh Keratuan Putri Berdarah Putih sekitar 1.500 tahun lalu. Tarian kiamat dibawakan oleh 5 penari berkostum mirip dengan tarian Lampung umumnya. Pakaian yang digunakan berwarna putih, bertapis, dan menggunakan siger. Bedanya tarian ini sang ratu berdiri di talam atau nampan sebagai pijakan kaki. Talm terbuat dari tembaga berwarna kuning berupa lempengan dangan tinggi sekitar setengah meter. 
Dalam sejarah tarian ini hanya ditampilkan 30 tahun sekali, sebagai tarian penutup dalam sebuah acara sakral. Tarian Kiamat menampilkan gerakan lambat, lemah gemulai, yang menggambarkan sifat sang ratu. Sang ratu berdiri menjaga keseimbangan agar tidak jatuh darii talam yang bulat dan tipis.
Berikut adalah video mengenai tarian kiamat :
 



BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)---Lampung kaya tradisi dan budaya. Salah satu tari tradisional yang tetap lestari di Bumi Ruwa Jurai adalah tari kiamat. Dari namanya, kiamat identik dengan hari terakhir. Namun di balik nama itu, ada makna mendalam tarian itu. Dalam sejarahnya, tari kiamat digunakan sebagai penutup rangkaian seremoni adat oleh Keratuan Putri Darah Putih 1.500 tahun lalu. Tari kiamat yang dibawakan oleh lima penari itu berkostum mirip dengan tari Lampung umumnya. Penari berkebaya putih, bertapis, dan mengenakan siger. Bedanya, pada tari kiamat sang ratu berdiri di talam atau nampan sebagai pijakan kaki. Talam terbuat dari tembaga berwarna kuning berupa lempengan dengan tinggi sekitar setengah meter. "Dalam sejarah, tari kiamat hanya ditampilkan 30 tahun sekali, sebagai tari penutup dalam sebuah acara sakral, misalnya menjamu para raja," ujar pemandu acara Care of Lampung, Indra, di GSG Unila, beberapa waktu lalu. Tari kiamat menampilkan gerakan lambat, lemah gemulai, yang menggambarkan sifat sang ratu. Ratu berdiri menjaga keseimbangan agar tidak jatuh dari talam yang bulat dan tipis. Penari berputar ke kanan dan ke kiri. Sesekali membentangkan kipas putih yang diselipkan di antara kedua tangan. Pertunjukan yang berdurasi sekitar tujuh menit itu nyaris tanpa gerakan hentak kaki dan badan. "Dari tarian ini, ada kesimpulan yang bisa ditarik yaitu ternyata menjadi ratu lebih sulit dari dayang-dayang," kata dia. Beratnya tugas disimbolkan dari sang ratu dalam tarian, yang harus berkonsentrasi menjaga keseimbangan di atas talam. "Menjadi pemimpin lebih sulit, itulah kira-kira pesan mendalam tarian ini," ujar Indra.

Artikel ini telah tayang di Lampost.co pada tanggal 2018-02-11 05:00:00
Judul : "Kisah Sang Ratu dalam Tarian Kiamat"
Sumber : http://www.lampost.co/berita-kisah-sang-ratu-dalam-tarian-kiamat
Dilindungi DMCA (Digital Millennium Copyright Act) Title 17 Chapter 512 (c)(3).

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)---Lampung kaya tradisi dan budaya. Salah satu tari tradisional yang tetap lestari di Bumi Ruwa Jurai adalah tari kiamat. Dari namanya, kiamat identik dengan hari terakhir. Namun di balik nama itu, ada makna mendalam tarian itu. Dalam sejarahnya, tari kiamat digunakan sebagai penutup rangkaian seremoni adat oleh Keratuan Putri Darah Putih 1.500 tahun lalu. Tari kiamat yang dibawakan oleh lima penari itu berkostum mirip dengan tari Lampung umumnya. Penari berkebaya putih, bertapis, dan mengenakan siger. Bedanya, pada tari kiamat sang ratu berdiri di talam atau nampan sebagai pijakan kaki. Talam terbuat dari tembaga berwarna kuning berupa lempengan dengan tinggi sekitar setengah meter. "Dalam sejarah, tari kiamat hanya ditampilkan 30 tahun sekali, sebagai tari penutup dalam sebuah acara sakral, misalnya menjamu para raja," ujar pemandu acara Care of Lampung, Indra, di GSG Unila, beberapa waktu lalu. Tari kiamat menampilkan gerakan lambat, lemah gemulai, yang menggambarkan sifat sang ratu. Ratu berdiri menjaga keseimbangan agar tidak jatuh dari talam yang bulat dan tipis. Penari berputar ke kanan dan ke kiri. Sesekali membentangkan kipas putih yang diselipkan di antara kedua tangan. Pertunjukan yang berdurasi sekitar tujuh menit itu nyaris tanpa gerakan hentak kaki dan badan. "Dari tarian ini, ada kesimpulan yang bisa ditarik yaitu ternyata menjadi ratu lebih sulit dari dayang-dayang," kata dia. Beratnya tugas disimbolkan dari sang ratu dalam tarian, yang harus berkonsentrasi menjaga keseimbangan di atas talam. "Menjadi pemimpin lebih sulit, itulah kira-kira pesan mendalam tarian ini," ujar Indra

Artikel ini telah tayang di Lampost.co pada tanggal 2018-02-11 05:00:00
Judul : "Kisah Sang Ratu dalam Tarian Kiamat"
Sumber : http://www.lampost.co/berita-kisah-sang-ratu-dalam-tarian-kiamat
Dilindungi DMCA (Digital Millennium Copyright Act) Title 17 Chapter 512 (c)(3).
BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)---Lampung kaya tradisi dan budaya. Salah satu tari tradisional yang tetap lestari di Bumi Ruwa Jurai adalah tari kiamat. Dari namanya, kiamat identik dengan hari terakhir. Namun di balik nama itu, ada makna mendalam tarian itu. Dalam sejarahnya, tari kiamat digunakan sebagai penutup rangkaian seremoni adat oleh Keratuan Putri Darah Putih 1.500 tahun lalu. Tari kiamat yang dibawakan oleh lima penari itu berkostum mirip dengan tari Lampung umumnya. Penari berkebaya putih, bertapis, dan mengenakan siger. Bedanya, pada tari kiamat sang ratu berdiri di talam atau nampan sebagai pijakan kaki. Talam terbuat dari tembaga berwarna kuning berupa lempengan dengan tinggi sekitar setengah meter. "Dalam sejarah, tari kiamat hanya ditampilkan 30 tahun sekali, sebagai tari penutup dalam sebuah acara sakral, misalnya menjamu para raja," ujar pemandu acara Care of Lampung, Indra, di GSG Unila, beberapa waktu lalu. Tari kiamat menampilkan gerakan lambat, lemah gemulai, yang menggambarkan sifat sang ratu. Ratu berdiri menjaga keseimbangan agar tidak jatuh dari talam yang bulat dan tipis. Penari berputar ke kanan dan ke kiri. Sesekali membentangkan kipas putih yang diselipkan di antara kedua tangan. Pertunjukan yang berdurasi sekitar tujuh menit itu nyaris tanpa gerakan hentak kaki dan badan. "Dari tarian ini, ada kesimpulan yang bisa ditarik yaitu ternyata menjadi ratu lebih sulit dari dayang-dayang," kata dia. Beratnya tugas disimbolkan dari sang ratu dalam tarian, yang harus berkonsentrasi menjaga keseimbangan di atas talam. "Menjadi pemimpin lebih sulit, itulah kira-kira pesan mendalam tarian ini," ujar Indra

Artikel ini telah tayang di Lampost.co pada tanggal 2018-02-11 05:00:00
Judul : "Kisah Sang Ratu dalam Tarian Kiamat"
Sumber : http://www.lampost.co/berita-kisah-sang-ratu-dalam-tarian-kiamat
Dilindungi DMCA (Digital Millennium Copyright Act) Title 17 Chapter 512 (c)(3).

Sumber : https://www.lampung-helau.com/2017/11/tari-tradisional-lampung-tari-cangget.html
              http://jesynopianti.blogspot.co.id/2014/05/tari-tarian-daerah-lampung_8.html
              http://www.lampost.co/berita-kisah-sang-ratu-dalam-tarian-kiamat
              https://www.youtube.com

Alat Musik

April 07, 2018 0


Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik yaitu musik tradisional. Jenis musik yang masih bertahan adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. 
Beberapa alat musik tradisional Lampung adalah:


Kerenceng atau Terbang adalah alat musik tradisional Lampung yang dibuat dari kulit kmbing dan kayu, dan juga dibuat dengan rotan.


Gambus Luni adalah alat musik petik, tradisional dari Lampung yang sering digunakan untuk mengiring tarian zapin. Bentuknya dari gambus lunik yang hampir sama dengan gitar dan terdapat senar-senar yang berjumlah 12. Bahan pembuatnya adalah berasal dari kayu nangka.
Gamolan adalah alat musik tradisional dari Lampung yang hampir mirip dengan gamelan di daerah Jawa. Hanya saja Gamolan di daerah Lampung terbuat dari susunan bambu lalu diikatkan dengan tali senar. Gamolan di Lampung ada yang disebut Gamolan Pekhing dan Gamolan Cetik. Gamolan ini dimaninkan saat ada pelaksanaan acara-acara adat tertentu di lampung. Cara memainkannya hampir sama dengan gamelan yaitu dengan cara di pukul.

Serdam adalah  alat musik tradisional dari Lampung yang mirip dengan suling. Hanya saja serdam di daerah Lampung dibuat dari bambu yang tipis dan hanya memiliki 3 lubang di bagian atas dan satu lubang di bagian bawahnya serta serdam memiliki ukuran dengan diameter sekita 1 cm dan memiliki panjang hingga 25,5 cm. Cara memainkannya ditiup sama seperti suling dan suara yang dihasilkan dari serdam begitu halus dan lembut

Kompang adalah alat musik tradisional Lampung yang mirip dengan rebana. Alat musik ini terbuat dari kulit kambing yang dimainkan dengan cara dipukul. Dari ukurannya, kompang memiliki diameter 22,5 sampai 35 cm. Para pemainnya biasanya memaikannya dengan cara duduk, berdiri, dan berjalan. Alat musik ini biasannya digunakan saat acara penyambutan pejabat, resepsi pernikahan, dan acara adat lainnya di Lampung.
 
 Sekhdap dan Bekhdah adalah alat musik tradisional lampung yang alat musik ini hampir sama dengan Terbangan atau Kerenceng, hanya saja memiliki ukuran lebih besar bahkan ada yang berdiameter mencapai 100 cm.

Senin, 02 April 2018

Bandar Lampung

April 02, 2018 0
Peta Provinsi Lampung

Lampung adalah salah satu provinsi di Indonesia, yang pusat ibukotanya berada di Kota Bandar Lampung daerah Tanjung Karang. Letak Provinsi Lampung berada paling selatan di  pulau Sumatera, Indonesia. 

SEJARAH

Provinsi Lampung lahir pada 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya peraturan pemerintah nomor 14 tahun 1964. Sebelumnya Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang bergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Sebelum Indonesia merdeka Provinsi Lampung memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta warna kebudayaan tersendiri. Oleh karena itu, daerah Lamung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda pada masa VOC.


Geografi

Secara geografis Provinsi Lampung berada di 103º 40' – 105º 50' Bujur Timur dan 6º 45' – 3º 45' Lintang Selatan . Jumlah penduduk Provinsi Lampung pada tahun 2016 adalah sekitar 8 juta jiwa. Luas wilayah Lampung adalah 35.587 km

Provinsi Lampung berada di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah Timur dengan Laut Jawa. Di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah merupakan daratan rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.

Provinsi Lampung merupakan gabungan dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung yang memiliki wilayah relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar ikan (Teluk Betung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung, dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu, Kota Menggala jug dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan.
Lapangan terbang utamanya adalah "Radin Inten II", yaitu nama baru dari "Brati", dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra.
Provinsi Lampung juga memiliki banyak keindahan alamnya seperti ada gunung, pantai, sungai, dan lain-lain. Salah satu gunung yang memiliki ketinggian yang cukup tinggi adalah Gunung Pesagi yang tinggi yaitu 2262 mdpl, yang berada di Sekala Brak, Lampung Barat. Sedangkan sungai yang terpanjang yang ada di Lampung adalah  Way Sekampung yang memiliki panjangnya 265 Km.


Potensi Daerah

Lampung fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam kopi, jagung, tebu, dan masih banyak lagi. Sedangkan di daerah pesisir komoditas perikanan seperti tambak udang lebih menonjol, bahkan untuk tingkat nasional dan internasional. Selain itu Lampung juga merupakan kota pelabuhan karena Lampung adalah pintu gerbang masuknya ke Pulau Sumatera. 

Pariwisata

Jenis Wisata yang dapat di kunjungi di Lampung adalah Wisata Budaya dibeberapa Kampung Tua di Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui di Lampung Barat.

Kabupaten dan Kota
  1. Kabupaten Lampung Barat, yang Ibu Kotanya Kota Liwa
  2. Kabupaten Lampung Selatan, yang Ibu Kotanya Kota Kalianda
  3. Kabupaten Lampung Tengan, yang Ibu Kotanya Gunung Sugih
  4. Kabupaten Lampung Timur, yang Ibu Kotanya Sukadana
  5. Kabupaten Lampung Utara, yang Ibu Kotanya KotaBumi
  6. Kabupaten Mesuji
  7. Kabupaten Pesawaran, yang Ibu Kotanya Gedong Tataan
  8. Kabupaten Pringsewu, yang Ibu Kotanya Pringsewu
  9. Kabupaten Pesisir Barat, yang Ibu Kotanya Krui
  10. Kabupaten Tanggamus, yang Ibu Kotanya Kota Agung
  11. Kabupaten Tulang Bawang, yang Ibu Kotanya Menggala
  12. Kabupaten Tulang Bawang Barat , yang Ibu Kotanya Tunlang Bawang Tengah
  13. Kabupaten Way Kanan, yang Ibu Kotanya Blambangan Umpu
  14. Kota Bandar Lampung
  15. Kota Metro

Pakaian Tradisional
Pakaian adat lampung adalah salah satu warisan budaya Provinsi Lampung yang sangat khas dan mempunyai nilai seni sangat tinggi. Pakaian adat ini biasanya digunakan untuk acara nikahan.
Pakaian Adat Lampung untuk Laki-laki
Pakaian Adat Lampung bagi laki-laki
Baju atau pakaian adat laki-laki suku Lampung terkesan sederhana, yakni berupa lengan panjang berwarna putih, celana panjang hitam, sarung tumpal, sesapuran dan khika akhir. Mengenai sarung tumpal yaitu kain saung khas dai Lampung yang ditenun menggunakan benang emas. Sarung ini dipakai di luat celana, panjangnya mulai dari pinggang hingga lutut. 
setelah sarung, adalah khikat akhir atau selendang bujur sangkar dikenakan oleh pengantin laki-laki. Aksesoris perhiasannya berupa kopiah emas berujim perhiasan leher yaitu kalung, perhiasan pinggang, perhiasan dada, serta perhiasan lengan. Ini adalah beberapa keterangan mengenai perhiasan tersebut :
  1. Kalung Papan Jajar yaitu kalung dengan gantungan berupa 3 lempengan siger kecil atau perahu yang disusun dengan ukuran yang berbeda. Makna dari kalung ini yaitu simbol kehidupan baru yang akan mereka jalani serta dilanjutkan secara turun temurun ke anak cucu mereka.
  2. Kalung Buah Jukum yaitu sebuah kalung dengan gantungan berupa rangkaian miniatur berupa buah jukum sebagai simbol doa supaya mereka segera mendapatkan keturunan.
  3. Selempeng Pinang yaitu kalung panjang yang berupa gantungan menyerupai buah batu atau seperti bunga.
  4. Ikat Pinggang yaitu ikat pinggang yang diberi nama bulu serti dilengkapi dengan aksesoris sebuah terapang (keris) yang merupakan senjata tradisional khas Lampung.
  5. Gelang Burung yaitu gelang pipih dilengkapi dengan aksesoris berbentuk burung garuda terbang. Gelang yang dipakaikan di lengan tangan kanan dan kiri. Gelang ini menyimbolkan kehidupan panjang dan kekerabatan yang terjalin usai menikah.
  6. Gelang Kano yaitu gelang yang mirip bentuk ban, yang dikenakan pada lengan kiri dan kanan di bawah gelang burung. Gelang ini melambangkan pembatasan atas semua perbuatan burut usai menikah.
  7. Gelang Bibit yaitu sebuah gelang yang dipakai di bawah gelang Kano. Gelang ini melambangkan doa yang manknanya hampir sama atau bahkan sama dengan kalung buah jukum yaitu agar segera mendapat keturunan. 
Pakaian Adat Lampung untuk Wanita
Pakaian adat Lampung bagi wanita
Baju adat untuk pakaian pengantin wanita tidak begitu berbeda dengan pakaian pengantin laki-laki. Aksesoris yang digunakan yaitu sesapuran, khikat akhir, sarung rumpai (tapis). Ada juga beberapa perhiasan lain yang menambah nilai filosofis dan estetis di antaranya selappai, bebe, katu tapis dewa sano.
Selappai adalah baju tanpa lengan dengan tepi bagian bawah satin berbentuk bunga teratai yang mengambang, sedangkan katu tapis dewa sano adalah rumpai ringgit dari kain tapis jung jarat. Aksesoris lainnya yang digunakan adalah siger, seraja bulan, peneken, selapai siger, subang, kembang rambut, serta berbagai perhiasan leher dan dada. Berikut adalah keterangan aksesoris tersebut yaitu :
    1. Siger, adalah mahkota emas khas yang dikenakan di kepala pengantin wanita. Mahkota ini melambangkan keagungan adat budaya Lampung. Siger memiliki 9 ruji, menandakan bahwa ada 9 sungai besar yang terdapat di Lampung, yaitu Way Semangka, Way Sekampung, Way Seputih, Way Sunkai, Way Abung Pareng, Way Tulang Bawang, Way Kanan, dan Way Mesuji.
    2. Seraja Bulan, adalah mahkota kecil beruji 3 yang terletak di atas siger yang jumlahnya  sebanyak 5 buah. Aksesoris ini memiliki filosofi sebagai pangingat bahwa dahulu ada 5 kerajaan yang sempat berkuasa di Lampung, yaitu kerajaan ratu dibelalau, ratu dipuncak, ratu pinggung, ratu dipemangilan, dan ratu darah putih. Selain itu, seraja bulan juga bisa melambangkan 5 falsafah hidup masyarakat adat Lampung, di antarnya piil pesengiri (rasa harga diri), nemui nyimah (terbuka tangan), nengah nyappur (hidup bermasyarakat), juluk adek (bernama bergelar), dan sakai sembayan (gotong royong).
    3. Subang, adalah perhiasan yang digunakan di telinga, dan biasanya berbentuk menyerupai buah kenari dan terbuat dari bahan emas. Pada subang terdapat beberapa kawat bulat lonjong yang berfungsi sebagai sangkuatan umbai-umbai.
    4. Perhiasan leher dan dada, yaitu berupa kalung buah jukum, kalung ringit, dan kalung papanjajar. Kalung papanjajar adalah kalung dengan gantungan 3 lempengan siger kecil atau perahu yang menjadi simbol kehidupan baru bagi para pengantin, kalung ringit adalah kalung dengan aksesoris sembilan buah uang ringit, sedangkan kalung buah jakum adalah kalung yang bentuknya menyerupai buah jakum yang dirangkai sebagai simbolis agar mereka segera mendapatkan keturunan.
    5. Perhiasan pinggang dan lengan, yang berupa selempang pinang yang digantung melintang dari bahu hingga pinggang yang menyerupai bunga serta bulu serti sebuah ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berwarna merah berhias kelopak bunga dari kuningan. Sedangkan perhiasan lengan berupa beragam jenis gelang, seperti gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang duri. Makna filosofis dari gelang-gelang yang dikenakan wanita sama dngan gelang yang dikenakan pria.

Sumber : https://id.wikipedia.org
                https://www.google.co.id
               http://portallampung.blogspot.co.id
               http://alatmusiktradisional.com
               https://images.search.yahoo.com
               http://info.bersiap.com

            

Senin, 05 Maret 2018

Pindang Lampung

Maret 05, 2018 0


Provinsi di Bandar Lampung memiliki makanan khas. Makanan khas dari Bandar Lampung salah satunya adalah Pindang. Makanan pindang ini biasanya menggunakan ikan air tawar, salah satunya adalah ikan patin.
Resep dan cara pembuatannya 
Bahan-bahan : 
  • Cuci bersih kurang lebih 500 gram ikan patin segar kemudian potong-potong ikan patin tersebut
  • Iriskan 3 buah cabai merah
  • Potong-potong sesuai selera 2 buah tomat
  •  2 batang serai dan lengkuas
  • Daum salam sebanyak 2 lembar
  • Potong-potong 4 lembar daun jeruk
  • Air sebanyak 500 ml
  • Garam sebanyak 1/2 sendok makan
  • Merica bubuk sebanyak 1/2 sendok teh
  • Minyak goreng secukupnya untuk menumis
Bahan bumbu halus :
  • Bawang merah sebanyak 6 buah
  • Kunyit secukupnya
  • Bawang putih sebanyak 3 siung
Cara membuatnya :
  1. Panaskan sedikit minyak kemudian tumis bumbu halus dengan bahan-bahan lain seperti irisan cabai merah, irisan tomat, serai dan lengkuas yang sudah geprek, 2 lembar daun salam serta irisan daun jeruk. Aduk semua bahan sampai merata dan tumis sampai menjadi harum.
  2. Kemudian masukkan potongan ikan gabus yang sudah dibersihkan tadi. Aduk kembali sampai merata dan masak ikan sampai ikan berubah warna dan matang. Lalu tambahkan air, garam, dan juga merica.
  3. Setelah matang lalu angkat ikan dan sajikan diatas piring selagi hangat.


Sumber : http://budaya-indonesia.orghttp://www.resepmasakanindonesiaku.info

Senin, 19 Februari 2018

Emersia Hotel and Resort

Februari 19, 2018 0
Hotel Emersia adalah salah satu hotel berbintang empat di Kota Bandar Lampung. Letak hotel ini ada di Jl. Wolter Monginsidi No. 70, Teluk Betung, Bandar Lampung, 35125. Harga berkisaran Rp 600.000,00 - 3.000.000, 00 tergantung jenis atau fasilitas kamarnya. Fasilitas yang ada di Emersia Hotel dan Resort adalah area parkir, kafe, lift, layanan kamar 24 jam, restoran, brankas, wifi di area umum, bellboy,  layanan tamu, keamanan 24 jam, resepsionis 24 jam, laundry, penitipan bagasi, jasa tur, kolam renang anak, pusat kebugaran, taman, layanan pijit, kolam renang outdor, spa, ac, ruang keluarga, area bebas asap rokok, area merokok, fasilitas bisnis, fasilitas rapat, antar jemput bandara, sewa mobil, ATM, supermarket, bar, penitipan anak, antar jemput bandara berbiyaya. 


Sumber : http://www.nusatrip.com
                https://www.traveloka.com
                https://www.booking.com

Hotel Inna Eight Lampung

Februari 19, 2018 0
Hotel inna eight adalah salah satu hotel yang ada di kota Bandar Lampung, yang berbintang tiga. Alamat dari hotel inna ada di Jl. Ikan Hiu No.1, Teluk Betung Selatan, Pusat Kota, Bandar Lampunh 35211. Harga kisaran dari hotel ini cukup murah, sekitar Rp 297.000 - Rp 595.000 (tergantung dengan jenis kamarnya). Fasilitas yang ada di hotel inna ini adalah Wi-Fi gratis, layanan kamar, transportasi bandara, layanan cuci pakaian, layanan concierge,  penyejuk udara, restoran, dan bar atau lounge.



Sumber : https://www.tripadvisor.co.id/Hotel_Review-g297722-d6575440-Reviews-Inna_8_Lampung-Bandar_Lampung_Lampung_Sumatra.html

@Way2themes

Follow Me